|
![]() Percaya diri sangat penting bagi kehidupan individu agar individu tersebut mempunyai arah dan tujuan dalam hidupnya. Individu yang mempunyai sikap percaya diri akan mempunyai rasa tanggung jawab dan berani menanggung segala resiko dari segala sesuatu yang telah diperbuatnya. Bersikap rasional terhadap sesuatu masalah, berpikir positif terhadap diri dan lingkungannya (Ghufron, 2011) Kenyataan di lapangan, masih dijumpai
individu atau siswa yang mempunyai rasa percaya diri rendah. Gejala kurang percaya diri ini bisa diidentifikasi
dengan gagap ketika berbicara, gemetar dan berkeringat dingin ketika tampil di depan
kelas, sering murung, dan suka menyendiri. Akhirnya, mereka menjadi individu
yang pasif, lemah dalam persaingan, tidak sportif, dan rendah diri. Kurangnya rasa percaya diri seseorang bisa disebabkan
perasaan kurang percaya terhadap potensi yang dimiliki, kondisi keluarga,
pengaruh lingkungan, terutama lingkungan sekolah yang dianggap kurang kondusif
bagi dirinya. Walaupun sebenarnya lingkungan sekolah itu mempunyai pengaruh
yang sangat signifikan dalam membentuk sikap
percaya diri siswa ( Pongky, 2014). Keadaan ini pernah penulis alami ketika memberi layanan bimbingan kepada siswa di suatu kelas. Pada kegiatan tersebut penulis mendapatkan informasi penting tentang keadaan percaya diri siswa kaitannya dengan keberanian tampil di depan kelas. Ketika itu, terdapat siswa yang sama sekali tidak berani tampil. Ada siswa berani tampil tetapi gemetar dan sulit berbicara yang akhirnya tidak selesai. Ada juga siswa berani tampil tetapi berkeringat dingin dan berbicaranya gagap dengan sesekali menoleh ke atas. Selanjutnya penulis merespon keadaan ini dengan segera melakukan observasi dan wawancara. Akhirnya diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang tidak berani dan takut tampil di depan kelas tersebut disebabkan mereka kurang mempunyai rasa percaya diri. Dalam
hal ini, penulis optimis bahwa untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa dapat
dilakukan dengan memberikan layanan bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok dirasakan sangat
efisien mengingat layanan ini mampu menjangkau lebih banyak klien secara cepat
dan tepat dalam satu kelompok. Dalam layanan bimbingan kelompok
memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara
sumber (terutama guru pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Manfaat itu dapat diimplementasikan baik sebagai pelajar, anggota keluarga, dan
masyarakat. Lebih lanjut, Sukardi (2003) menjelaskan bahwa layanan bimbingan
kelompok merupakan media pengembangan diri untuk dapat berlatih berbicara,
menanggapi, menghargai dan menerima
pendapat orang lain. Dalam layanan bimbingan kelompok siswa membina sikap dan
perilaku yang normatif serta aspek-aspek positif lainnya. Pada gilirannya nanti
siswa dapat tumbuh menjadi individu yang dapat mengembangkan potensi diri yang
dimiliki. Dalam kelompok mereka dapat meningkatkan perilaku komunikasi antar
pribadi. Semua peserta dalam kegiatan kelompok dapat saling
berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan
lain-lain sebagainya. Semua apa yang dibicarakan dan dikerjakan itu dapat bermanfaat
untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya. (Prayitno
dkk , 2017) Berdasarkan hasil penelitian ini
ditemukan bahwa kepercayaan diri peserta didik kelas XI OTKP 2 SMK Negeri 1 Jati Kabupaten Blora dapat
ditingkatkan melalui penerapan kegiatan layanan bimbingan kelompok. Ketika
diberi layanan bimbingan kelompok menunjukkan adanya perubahan sikap mental siswa
menjadi aktif berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, percaya diri, terbuka. Secara
sukarela mereka berani mengeluarkan pendapat tanpa diminta oleh pemimpin
kelompok terlebih dahulu. Oleh karena itu, guru BK dan siswa dapat memanfaatkan layanan bimbingan kelompok sebagai media untuk menambah pengalaman, meningkatkan motivasi belajar, dan mengasah keberanian untuk percaya diri tampil di depan kelas. (Artikel telah dimuat Jateng Pos edisi Selasa, 25 Agustus 2020) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar