SUKSESMU DIBALIK PENGATURAN WAKTUMU
Saya itu sangat heran, sudah banyak orang yang saya jumpai yang sebenarnya mereka itu belum mempunyai pekerjaan tetap tapi lagaknya seperti seorang pebisnis. Apabila di antara mereka ditanya jawabnya, "............ sorry ya Mas, saya sangat sibuk tidak ada waktu!". Padahal kalau saya perhatikan banyak di antara mereka yang setiap hari menghabiskan waktunya hanya untuk "NONGBAR " nongrong bareng, sambil menunggu orang lewat yang menawarkan minta tolong bantuan jasa mereka. Memang mereka bekerja serabutan, bekerja apa adanya, tapi kalau seperti itu terus....ada apanya? Ada juga teman-teman saya yang bekerja di kantoran. Kalau diperhatikan tampak mereka sangat sibuk, serius, tanpa tolah toleh, pandangan searah hanya melototin laptop. Tahu tidak apa yang mereka kerjakan, pasti deh....kebanyakan mereka hanya update status. Namun kalau ditawarin suatu peluang mereka bilang, ".....maaf dong lagi sibuk niiih!". Sibuk lagi...sibuk lagi! Sebenarnya, mereka tahu atau tidak ukuran sibuk itu. Orang sibuk itu artinya mereka mengerjakan suatu pekerjaan apabila setelah selesai pekerjaan itu ada hasilnya yang jelas.
Sebenarnya, kasihan mereka itu! Mereka hanya menyia-nyiakan waktu. Apa mereka tidak tahu kalau waktu selalu berputar dan tidak ada yang dapat menghentikannya, kecuali kuasa Allah SWT. Pepatah mengatan, "alwaktu ka syaifin" waktu itu bagaikan pedang, apabila kita tidak mengatur waktu dengan sebaik mungkin maka kita akan digilas oleh perputaran waktu. Maka akan sia-sialah hidup kita tanpa prestasi apapun sebagai tanda kesuksesan dalam hidup ini.
Andai saja mereka tahu 3 akibat dari perputaran waktu pasti mereka segera berbenah diri mengatur waktu untuk mengukir prestasi dan mengais sukses di dalam hidupnya. Perhatikan baik-baik 3 akibat dari perputaran waktu berikut ini:
1. Akibat perputaran waktu, usia kita terus bertambah. Kalau Anda hanya sibuk dengan hal-hal yang kurang bermanfaat, maka Anda akan menyesal di kemudian hari. Sebab, tiba-tiba Anda sudah tua tetapi belum punya apa-apa.
2. Akibat perputaran waktu, kesempatan hidup kita terus berkurang. Memang terkadang itu sangat ironi, ketika usia sedang bertambah kok malah berulang tahun bernyanyi-nyanyi bersuka ria. Bolehlah kita bersyukur atas keselamatan ketika usia kita sedang bertambah dengan banyak besedekah. Tapi, ya harus ingat dengan bertambahnya usia berarti kesempatan hidup Anda menjadi berkurang. Nah, kesempatan yang semakin sempit inilah yang harus Anda pikirkan. "Apa yang harus saya kerjakan dalam kesempatan hidupku yang semakin sempit ini yah... agar bisa menggapai sukses?"
3. Akibat perputaran waktu, kebutuhan hidup Anda makin bertambah. Memang ketikan dulu Anda masih sekolah belum serumit ini memikirkan kebutuhan hidup karena masih ditopang oleh orang tua. Barulah mungkin selepas Anda meninggalkan masa remaja mulai berpikir, "Bagaimana yah saya bisa mendapatkan pekerjaan yang enak, pengahasilan yang banyak, hidup bisa bahagia, dan tidur pun terasa nyenyak?" Namun ketika Anda telah menikah maka wajib hukumnya bagi Anda harus bekerja mendapatkan penghasilan yang layak agar dapat membahagiakan istri dan anak-anak tercinta. Kesuksesan Anda adalah kebanggaan mereka. Kalau Anda menghabiskan waktu hanya untuk nongbar, apakah rela Anda membiarkan keluarga Anda hidup selalu berteman dengan penderitaan.
Saya juga berpikir bahwa mengatur waktu itu memang tidak mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun bukan berarti tidak bisa. Banyak juga orang yang pada awalnya kebingungan bagaimana mengatur waktu untuk dapat meraih sukses dalam hidupnya, tetapi setelah mereka mau berusaha belajar dan belajar terus akhirnya juga bisa. Dengan apa dan siapa saya harus belajar? Baiklah...tidak usah bingung! Di jaman serba internet gini kok bingung. Cari aja di internet buku panduan mengatur waktu yang , asalkan dipelajari dengan sungguh-sungguh dijamin Anda dapat mengatur waktu dengan baik bahkan dapat meningkatkan pencapaian penghasilan Anda secara luar biasa.
Ingatlah Allah Ta’ala berfirman,
Saya itu sangat heran, sudah banyak orang yang saya jumpai yang sebenarnya mereka itu belum mempunyai pekerjaan tetap tapi lagaknya seperti seorang pebisnis. Apabila di antara mereka ditanya jawabnya, "............ sorry ya Mas, saya sangat sibuk tidak ada waktu!". Padahal kalau saya perhatikan banyak di antara mereka yang setiap hari menghabiskan waktunya hanya untuk "NONGBAR " nongrong bareng, sambil menunggu orang lewat yang menawarkan minta tolong bantuan jasa mereka. Memang mereka bekerja serabutan, bekerja apa adanya, tapi kalau seperti itu terus....ada apanya? Ada juga teman-teman saya yang bekerja di kantoran. Kalau diperhatikan tampak mereka sangat sibuk, serius, tanpa tolah toleh, pandangan searah hanya melototin laptop. Tahu tidak apa yang mereka kerjakan, pasti deh....kebanyakan mereka hanya update status. Namun kalau ditawarin suatu peluang mereka bilang, ".....maaf dong lagi sibuk niiih!". Sibuk lagi...sibuk lagi! Sebenarnya, mereka tahu atau tidak ukuran sibuk itu. Orang sibuk itu artinya mereka mengerjakan suatu pekerjaan apabila setelah selesai pekerjaan itu ada hasilnya yang jelas.
Sebenarnya, kasihan mereka itu! Mereka hanya menyia-nyiakan waktu. Apa mereka tidak tahu kalau waktu selalu berputar dan tidak ada yang dapat menghentikannya, kecuali kuasa Allah SWT. Pepatah mengatan, "alwaktu ka syaifin" waktu itu bagaikan pedang, apabila kita tidak mengatur waktu dengan sebaik mungkin maka kita akan digilas oleh perputaran waktu. Maka akan sia-sialah hidup kita tanpa prestasi apapun sebagai tanda kesuksesan dalam hidup ini.
Andai saja mereka tahu 3 akibat dari perputaran waktu pasti mereka segera berbenah diri mengatur waktu untuk mengukir prestasi dan mengais sukses di dalam hidupnya. Perhatikan baik-baik 3 akibat dari perputaran waktu berikut ini:
1. Akibat perputaran waktu, usia kita terus bertambah. Kalau Anda hanya sibuk dengan hal-hal yang kurang bermanfaat, maka Anda akan menyesal di kemudian hari. Sebab, tiba-tiba Anda sudah tua tetapi belum punya apa-apa.
2. Akibat perputaran waktu, kesempatan hidup kita terus berkurang. Memang terkadang itu sangat ironi, ketika usia sedang bertambah kok malah berulang tahun bernyanyi-nyanyi bersuka ria. Bolehlah kita bersyukur atas keselamatan ketika usia kita sedang bertambah dengan banyak besedekah. Tapi, ya harus ingat dengan bertambahnya usia berarti kesempatan hidup Anda menjadi berkurang. Nah, kesempatan yang semakin sempit inilah yang harus Anda pikirkan. "Apa yang harus saya kerjakan dalam kesempatan hidupku yang semakin sempit ini yah... agar bisa menggapai sukses?"
3. Akibat perputaran waktu, kebutuhan hidup Anda makin bertambah. Memang ketikan dulu Anda masih sekolah belum serumit ini memikirkan kebutuhan hidup karena masih ditopang oleh orang tua. Barulah mungkin selepas Anda meninggalkan masa remaja mulai berpikir, "Bagaimana yah saya bisa mendapatkan pekerjaan yang enak, pengahasilan yang banyak, hidup bisa bahagia, dan tidur pun terasa nyenyak?" Namun ketika Anda telah menikah maka wajib hukumnya bagi Anda harus bekerja mendapatkan penghasilan yang layak agar dapat membahagiakan istri dan anak-anak tercinta. Kesuksesan Anda adalah kebanggaan mereka. Kalau Anda menghabiskan waktu hanya untuk nongbar, apakah rela Anda membiarkan keluarga Anda hidup selalu berteman dengan penderitaan.
Saya juga berpikir bahwa mengatur waktu itu memang tidak mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun bukan berarti tidak bisa. Banyak juga orang yang pada awalnya kebingungan bagaimana mengatur waktu untuk dapat meraih sukses dalam hidupnya, tetapi setelah mereka mau berusaha belajar dan belajar terus akhirnya juga bisa. Dengan apa dan siapa saya harus belajar? Baiklah...tidak usah bingung! Di jaman serba internet gini kok bingung. Cari aja di internet buku panduan mengatur waktu yang , asalkan dipelajari dengan sungguh-sungguh dijamin Anda dapat mengatur waktu dengan baik bahkan dapat meningkatkan pencapaian penghasilan Anda secara luar biasa.
Ingatlah Allah Ta’ala berfirman,
وَالْعَصْرِ
(1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا
بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).