Siapa
orang yang tidak ingin sukses dalam hidupnya? Mudah, pasti jawabnya
tidak ada kecuali orang yang mempunyai kelainan kejiwaan. Sukses dalam
arti bahwa seseorang mampu berhasil mencapai fase kehidupan yang jauh
lebih baik dari sebelumnya atau bahkan melampaui keberhasilan orang lain.
Perlu diketahui bahwa kesuksesan itu mempunyai 2 dimensi yaitu kesuksesan di dunia dan kesuksesan di akherat.
Pertama,kesuksesan
di dunia sudah kita maklum, artinya jika seseorang dapat mencapai apa
yang dicita-citakan bisa dikatakan dia telah berhasil. Orang bisa
menjabat jadi bupati dapat dikatakan dia telah sukses, jadi direktur
perusahaan juga sukses, apa sajalah pokoknya mencapai keadaan yang lebih
baik dari sebelumnya secara umum dapat dikatakan orang tersebut telah
sukses. Terlepas apakah cara yang ditempuh untuk mencapai kesuksesan itu
sesuai hidayah atau tidak dan setelah kesuksesan itu tercapai akan
mendatangkan berkah atau justru menjadi musibah.Saya dan tentu saja juga
Anda senantia berusaha berjalan sesuai dengan hidayah agar kesuksesan
yang kita capai dapat menjadi berkah bagi diri kita dan juga orang lain.
Kedua,
kesuksesan di akherat yaitu satu fase kehidupan yang kekal yang kita
tidak ingin sedikitpun tersesat di dalamnya. Pertanyaannya, bagaimana
cara untuk mencapai sukses di akherat? Pada umumnya sering kita dengar
orang mengatakan semoga kita selamat dunia dan akherat, tetapi sedikit diantara mereka yang menanyakan bagaimana caranya agar dapat selamat di akherat.
Rasulullah
Saw telah memberikan rambu-rambu untuk mencapai fase kehidupan yang
sukses dan kekal di akherat. Sebagai indikator bahwa seseorang telah
mencapai kesuksesan di akhrat adalah mereka kelak dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan ke dalam surga, itulah berbahagia yang abadi. Untuk
mencapai kesuksesan atau kebahagiaan di atas, baiklah kita perhatikan
sabda Rasulullah saw. yang berbunyi sebagai berikut:
من أحب أن يزحزح عن النار ويدخل الجنة فلتدركه منيته وهو وهو يؤمن بالله واليوم الآخر وليأت إلى الناس ما يحب أن يؤتى إليه
Artinya:
Barangsiapa ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan
ke dalam surga hendaklah ia mati di dalam keadaan beriman kepada Allah
dan hari akhirat, dan supaya ia berbuat kepada manusia seperti yang ia
sukai diperbuat orang kepadanya.
(H.R. Ahmad)
Sumber: 1. Tafsir Ibnu Kastir QS. 3 : 185
2.Tafsir DEPAG RI QS 003 - AL IMRAN-185
Tidak ada komentar:
Posting Komentar